Jakarta, // mediatni-polri.com / Rabu (20/9/2023) – Kapoksahli Pangdam XII/Tanjungpura, Brigjen TNI Iskandar didampingi Pamen Ahli Bid. Sosbud Sahli Pangdam XII/Tpr, Kolonel Inf Ganiahardi, S.I.P., M.Hi.,M.Han., dan Pamen Ahli Bid. Hukum dan HAM Sahli Pangdam XII/Tpr, Kolonel Chb Sri Sadono mengikuti Focus Group Discussion (FGD) Bidang Sosial Budaya di Aula AH Nasution, Mabesad, Jakarta, Senin (18/9).
Kegiatan diskusi dibuka langsung oleh Koorsahli Kasad Letjen TNI I Nyoman Cantiasa, S.E., M.Tr(Han) dengan tema, “Meningkatkan Peran TNI AD Dalam Menghadapi Konflik Sosial Guna Menjaga Stabilitas Keamanan Wilayah”.
Diskusi kali ini menghadirkan narasumber diantaranya Plt. Direktur Ketahanan Ekososbud Kemendagri Aang Witarsa, Kaban Kesbangpol Prov. Kalbar, Drs H. Manto Saidi, M.Si. dan Aster Kasad Mayjen TNI Achmad Daniel Chardin. Hasil diskusi ini nantinya akan dijadikan sarana untuk memberikan gambaran, bahan masukan dan saran kepada Pimpinan TNI AD.
Dalam sambutannya Koorsahli Kasad Letjen TNI I Nyoman Cantiasa berharap melalui FGD ini dapat menghasilkan model rumusan yang implementatif terkait pentingnya peran TNI AD dalam penyelesaian konflik sosial.
Letjen TNI I Nyoman Cantiasa mengatakan, konflik sosial merupakan salah satu dinamika sosial yang bisa muncul setiap waktu di kehidupan masyarakat yang dapat mengancam stabilitas keamanan di suatu wilayah sehingga bisa mengakibatkan hancurnya suatu bangsa.
Potensi konflik ini dapat timbul karena; Manusia Indonesia sebagai makhluk sosial akan selalu berinteraksi, namun terkadang ada perbedaan yang berujung konflik dan Indonesia merupakan negara majemuk dan heterogen, yang kedua kemungkinan karena adanya ketimpangan ekonomi antara kelompok masyarakat High Class dengan Low Class , yang ketiga adanya Distrust diantara kelompok yang bertikai (pemerintah/investor/masyarakat) dan yang keempat adanya rasa keadilan yang dicederai dimana di satu pihak masyarakat berjuang menuntut keadilan, namun di lain pihak Aparat Keamanan harus melaksanakan Penegakan Hukum dalam rangka menjaga stabilitas wilayah.
“Dalam menghadapi tantangan konflik sosial yang semakin kompleks dan dinamis di tengah masyarakat, diharapkan TNI AD menjadi solusi, melalui kerjasama, bersinergi dan berkolaborasi dengan seluruh Stakeholders baik Kepolisian, Pemerintah Daerah , Tokoh-tokoh, Kelompok Komunitas, Akademisi dan bahkan Media. Keterpaduan ini merupakan Key Factor dalam menghadapi konflik sosial” harap Letjen TNI I Nyoman Cantiasa. (Pendam XII/Tpr)
(Red)