JAKARTA, // mediatni-polri.com / Motivator merupakan sebuah profesi langka, menyuntikkan semangat dan energi positif untuk mereka yang low inovasinya. Melalui motivator seseorang dapat merubah hidupnya dari keterpurukan menjadi kesuksesan, dari jatuh hingga bangkit, dari kemalasan menjadi rajin, dan berbagai perubahan dalam segi positif lainnya.
Pengaruh besar yang diberikan kepada orang lain inilah yang sebenarnya tidak dapat ternilai oleh sejumlah nominal uang. Karena seorang motivator kerap berjasa bagi kesuksesan seseorang. Motivator berbeda dengan narasumber pada umumnya yang sekadar transfer of knowledge, namun lebih dari itu memastikan “delivering value” menggugah dan merubah.
Dr. Ketut Abid Halimi, S.Pd.I. M.Pd, C.Ht. C.Ps. seorang motivator kelahiran Bali di sebuah kampung Muslim pojok barat pulau Bali yang bernama kampung loloan barat di Kota Negara. Alumnus UIN Sunan Ampel Surabaya dan Universitas Muhammadiyah Malang ini sejak mahasiswa sangat aktif di berbagai organisasi intra dan extra kampus.
“Awal kuliah hingga semester 4 IPK saya selalu 4.00 saat naik semester 5 dan seterusnya secara akademik mulai tertinggal lantaran intens mendampingi banyak kaum marjinal hingga anak-anak jalanan,” tukas Abid.
Lebih lanjut, pendiri pesantren Jin dan Manusia di Mojokerto tersebut bercerita jika dirinya hampir Drop out (DO) dari kampus karena terlalu asik dengan dunia pendampingan anak-anak jalanan dan kegiatan-kegiatan sosial lainnya hingga lulus S1 di UIN Sunan Ampel Surabaya pada semester 15, yaitu batas semester paling akhir waktu itu.
Beragam pengalaman berorganisasi dan mendampingi (meng-coaching) banyak model watak, sifat, dan kelas sosial waktu itu menjadikannya hingga seperti saat ini, yaitu sebagai Motivator Nasional peraih Rekor MURI tahun 2015 dan Rekor LEPRID (Lembaga Prestasi Indonesia Dunia) tahun 2017 dan Rekor LEPRID tahun 2022 (Motivasi di atas awan)
Kecakapannya meramu kata dan tulisan juga didapatkan saat menjadi jurnalis di kampus dan berbagai media massa lainnya.
Melalui perusahaan Thanks Institute Indonesia, Ketut Abid Halimi sejak tahun 2013 berkeliling di Indonesia, Asia dan Eropa melakukan “penggugahan dan perubahan” dengan menginjeksi mental dan spiritual dan mengatrolnya di titik teratas fitrah manusia sebagai Khalifah fil ardh bukan Khalifah Fil RT.
Kemudian apa dan bagaimana metode yang digunakannya hingga mampu memiliki ribuan alumni? Yaitu senam, senam hati dan hypnotherhaphy, metode pertama di dunia yang mengkombinasikan scientis, teknologi, tasawuf dan psikosial.
Biopsikososial Spiritual menjadi soft approach dan heart touching yang amat sangat efektif melakukan penggugahan dan perubahan yang tidak dimiliki oleh lembaga-lembaga motivasi lainnya. Terbukti sejak tahun 2014 Thanks Institute Indonesia dikontrak oleh Kepolisian, perusahaan, dan kedinasan hingga saat ini.
Perlu diketahui juga bahwa tiga manfaat senam otak ala Thanks Institute Indonesia adalah menyeimbangkan pikiran, hati, dan tindakan, menekan potensi stres dalam pekerjaan, dan menajamkan intuisi pada pekerjaan sehingga percepatan dalam karier akan terjadi.
Berbeda dengan senam hati, terminologi baru dalam teori motivasi dan perubahan ini dapat menurunkan tensi darah yang tinggi, menajamkan keikhlasan dan sifat pemaaf atas segala situasi, dan menguatkan ketahanan finansial hingga spiritual. Keren Khan!
Nah, Ketika ditanya praktiknya bagaimana? “Silakan ikuti trainingnya,” kata pria asli Bali itu sembari melempar senyumnya.
Media ini juga memantau bagaimana intensnya Ketut Abid Halimi menekan jumlah penyebaran Covid-19 dan mempercepat proses penyembuhan dengan Virtual Theraphy untuk pasien Covid-19. Yang tertuang dalam buku “Virtual Theraphy For Covid 19” yang diterbitkannya tahun 2021.
Selain itu, beragam testimoni para pejabat yang sudah pernah mengikuti sesi motivasinya juga semakin menguatkan penganugerahan Times Indonesia ini, seperti Ketua DPRD Kabupaten Sidoarjo, H. Usman, M.Kes., Kapolda Jawa Timur 2014 Irjen Anas Yusuf, dan Kepala BPKSDM Kab. Majalengka Dr. Irfan Nur Alam.
“Keren sekali, keren, terima kasih motivasinya untuk para pegawai kami pak Abid,” kata Irfan.
Demikian juga Prof. Ach Rubaidi (Gubes Bidang Tawasul) dan Prof. Abdul Chalik (Gubes Ilmu Politik Islam) UIN Sunan Ampel Surabaya menuturkan testimoni yang sama. “Ini adalah soft touching yang efektif sekali di era digitalisasi dan mental hedon saat ini, istimewa” kata Prof Abdul Chalik.
Atas segala inovasi dan prestasinya Ketut Abid Halimi meraih Penghargaan Motivator terbaik 2023 versi Times Indonesia.
Penghargaan itu diserahkan di hotel Mercure Grand Mirama Surabaya Kamis (21/12/2023) malam bersama para tokoh nasional lainnya, seperti Wapres K.H. Ma’ruf Amin, Pangkostrad, dan Gubernur Khafifah.
“CEO Times Indonesia Choirul Anwar mengucapkan terima kasih kepada Motivator muda Ketut Abid Halimi atas dedikasinya memotivasi dan menginspirasi Indonesia,” kata Choirul Anwar.
“Pemuda istimewa, betul-betul menggugah dan merubah mental, sangat menginspirasi,” tutup Pemred Times Indonesia Yatimul Ainun. (*DBS)
(Tenor Amin Sutanto)