SEMARANG – POLDA JATENG // mediatni polri.com / Jajaran Polda Jateng, menerima kunjungan Tim Supervisi dan Asistensi dari Kakorbinmas Baharkam Polri Irjen Pol Hary Sudwijanto. Selasa (8/8/2023)
Irjen Pol Hary Sudwijanto menyampaikan Apresiasi Kapolda Jateng dimana jajaran Polda jateng sudah mengimplementasikan dan menjabarkan tugas Preemtif dengan adanya Polisi RW (Rukun Warga) ditengah masyarakat.
“Tujuan dengan adanya Polisi RW untuk mengidentifikasi permasalahan sedini mungkin untuk dicarikan solusi secara bersama sama dengan pihak bhabinkamtibmas, bhabinsa maupun kepala desa,” ujanya.
Kakorbinmas juga melakukan cek berinteraksi dengan jajaran melalu zoom metting dan menjelaskan Hubungan polisi RW dengan masyarakat sudah berjalan dengan baik dan masyarakat juga menyampaikan permasalahan yang ada di masyarakat.
Pihaknya juga menyampaikan beberapa permasalahan dilapangan dengan keterbatasan jumlah personil Polri yang tidak mungkin memback up seluruh RW.
“Kita melihat hakekat gangguan keamanan yang kira kira perlu atau tidak untuk ditempatkan polisi RW ditugaskan di lokasi tersebut,” imbuhnya.
Sementara Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar yang memberikan paparan tentang penugasan polisi RW di Kota Semarang menjelaskan bahwa seluruh RW di kota tersebut telah terisi oleh petugas.
“Di Kota Semarang ada 1518 RW semuanya telah terisi oleh petugas polisi RW. Adapun jumlah RT di Semarang ada 10.400,” kata dia
“Para polisi tersebut selanjutnya juga akan ditugaskan untuk membentuk RT Smart (Rukun Tetangga Semarang Makin Aman Ramah dan Tangguh),” tambah Kapolrestabes
Polrestabes Semarang, jelasnya, akan memaksimalkan penggunaan aplikasi Libas di tengah masyarakat.
Aplikasi yang bisa didownload di play store ini, mempunyai 46 fitur yang juga terhubung dengan stakeholder terkait di kota Semarang
Para polisi RW, tutur Kapolrestabes, akan memberikan sosialisasi aplikasi Libas kepada warga sehingga komunikasi serta koordinasi antara warga dengan petugas menjadi lebih mudah dan cepat
“Dalam aplikasi Libas ada fitur kentongan digital. Minimal seluruh rumah sudah mengerti penggunaannya, sehingga kalau terjadi apa-apa petugas termasuk polisi RW segera bisa tiba di lokasi,” tandasnya.
(Red)